Bagaimana Proses Terjadinya Pelangi ? Sains Menjawab!

Pelangi merupakan gejala optik akibat sinar matahari yang mengalami pembiasan oleh butiran-butiran air di udara, lalu, hasil dari pembiasaan ini terciptalah warna-warna berbeda yaitu Merah,Jingga,Kuning,Hijau,Biru,Nila,dan Ungu yang berbentuk seperti busur besar di atas langit.

Warna-warna pelangi berurutan tergantung panjang gelombangnya dari yang terpanjang hingga terpendek, karena warna merah mempunyai panjang gelombang paling panjang maka warna merah posisinya berada dipaling atas sedangkan panjang gelombang yang paling pendek adalah warna ungu sehingga posisinya berada dipaling bawah.

Bagaimana terbentuknya pelangi di langit?

Pelangi terbentuk akibat cahaya matahari yang bersifat polikromatik (terdiri dari banyak warna) terdispersi oleh butiran-butiran air hujan yang berada di atas langit menjadi 7 gelombang monokromatik (terdiri dari satu warna) yaitu Merah,Jingga,Kuning,Hijau,Biru,Nila,dan Ungu. Untuk melihat pelangi yang penuh ini tentunya si pengamat harus berada pada sudut simpangan 40-42 derajat terhadap arah datangnya cahaya matahari.

Perlu  kalian ketahui bahwa terjadinya pelangi tidak sebatas pada dispersi cahaya oleh tetesan/butiran air hujan saja. Namun, percikan air di dasar air terjun yang  menyebabkan kabut air di sekitarnya  dapat juga mengakibatkan pembentukan pelangi .

Kesimpulannya

Cahaya matahari itu bisa dikatakan sebagai gelombang yang terdiri dari banyak gelombang  di dalamnya, karena itu sinar mahatari bersifat polikromatik dan sinar matahari ini kemudian pecah menjadi 7 panjang gelombang berbeda akibat terdispersi oleh butiran-butiran air hujan. Panjang gelombang-gelombang tersebut merupakan cahaya tampak artinya cahaya yang bisa dilihat oleh mata normal karena panjang gelombangnya sekitar 400nm - 700nm. Hal ini mengakibatkan kita bisa melihat warna-warna yang ada pada pelangi.